Pada bulan Oktober 2009, Universiti Ilmu Pengetahuan dan Teknologi King Abdullah(KAUST) seharga 7 Billion dollar resmi dibuka, pada batch pertama universiti tersebut mempunyai 800 lulusan dari 61 negara dan tenaga pekerja sebanyak 71 professor, banyak diantaranya datang dari Amerika Serikat. Universiti ini mengizinkan pelajar wanitanya untuk tidak memakai tudung dan mereka juga diizinkan untuk memandu kereta dalam lingkungan kampus, diluar kampus hal itu semuanya dilarang. Tidak mengherankan jika muncul protes dari kalangan cendikiawan Islam, tetapi King Abdullah tetap saja lanjut.
Sekarang sang raja telah membuka universiti lain dengan biaya 5.3 billion dollar yang diberi nama Universiti Princess Nora bint Abdulrahman (PNU), dan kali ini tidak akan ada protes karena seluruh pelajarnya adalah wanita.
Sekarang sang raja telah membuka universiti lain dengan biaya 5.3 billion dollar yang diberi nama Universiti Princess Nora bint Abdulrahman (PNU), dan kali ini tidak akan ada protes karena seluruh pelajarnya adalah wanita.
Universiti Princess Nora bint Abdulrahman (PNU)
Isnin kemarin, Dua Mesjid Agung King Abdullah secara resmi telah membuka Universiti Princess Nora bint Abdulrahman (PNU). Sekarang universiti ini mempunyai 2000 anggota pelajar. Universiti Princess Nora bint Abdulrahman (PNU) adalah universit khusus wanita terbesar di dunia dengan maksimum daya tampung 50.000 pelajar. Ini adalah bagian dari rencana pemerintah Arab Saudi untuk memberikan education kepada masyarakatnya.
Menteri Kewangan Ibrahim Al-Assaf mengatakan" Universiti Princess Nora adalah simbol bagi pendidikan wanita dan partisipasi wanita dalam membangun negara ini." Menteri Pendidikan Khalid Al-Angari menambahkan "Kehadiran dari Raja Abdullah hari ini dan dukungannya yang konsisten adalah bukti dari ketulusannya untuk prmbelajaran dan melatih wanita di negeri ini dengan tujuan untuk membuka kesempatan bagi mereka semua."
Rektor PNU Huda bint Mohammad Al-Ameel mengatakan PNU telah menjadi simbol umum dari kesetaraan gender dan education wanita di Arab Saudi.
Fasiliti
Fasiliti yang dimiliki kampus ini adalah fasiliti kesehatan, pusat kajian dan perpustakaan yang memiliki lebih dari 5 juta buku dan jurnal. Menteri Kewangan Ibrahim Al-Assaf mengatakan "Tempat tinggal daerah PNU memiliki lebih dari 1.400 Vila dan Hotel untuk mengakomodasi 12.000 pelajar."
Kampus ini juga memiliki tempat olah raga untuk wanita. Dan juga pengolah limbah air dan organik, gudang dan workshop untuk pemeliharaan kegiatan sehari-hari.
Terdapat hospital dengan daya tampung 700 orang, laboratorium, ruang meeting dan 3 pusat kajian untuk nanotechnology, teknologi informasi dan bioscience.
Keseluruhan bangunan dihubungkan dengan sistem pengangkutan canggih yang memastikan pengangkutan antara kampus berlangsung lancar.
Kampus ini juga menggunakan teknologi hemat energi seperti tenaga matahari yang menyumbang 16% dari tenaga untuk menghangatkan air seluruh kampus dan 18% untuk AC.
Hubungan dengan Inggris
Duta besar Inggris Sir Tom Phillips mengatakan "Hari ini adalah hari penting dan saya ingin turut berkontribusi kepada dua Mesjid suci King Abdullah karena telah membuka kampus baru ini. Pembangunan kampus ini menunjukkan komitmen dari pemerintah Arab Saudi untuk memperluas kesempatan dalam hal pendidikan terhadap masyarakat Arab Saudi.
Ia juga menambahkan "Inggris bangga mempunyai hubungan education yang mempersatukan kedua negara." Hubungan education ini salah satunya adalah pengajaran bahasa inggris yang disediakan oleh Inggris di Jeddah, Al-Khobar dan Riyadh.
Fikirkanlah Hal Ini
Apakah baik bahwa Saudi Arabia mempunyai universiti wanita terbesar di dunia. Tetapi pertanyaan ini lebih kepada apakah lulusan wanita dapat memperoleh pekerjaan di Saudi Arabia. Karena seluruh anggotanya adalah wanita, dapatkah mereka hak seperti yang dilakukan universiti KAUST? Apakah mereka juga diizinkan memandu?
No comments:
Post a Comment